Ruas Rel Kereta
Ruas Rel Kereta

PT. Kereta Api Indonesia menetapkan kebijakan baru sebagai sebuah hasil pemberlakuan jalur rel ganda pada peta lintasan jalur selatan per-April 2013. Hal tersebut tentu memudahkan dan mempercepat perjalanan Kereta Api dibandingkan sebelumnya saat hanya ada satu jalur lintasan saja. Akan tetapi kebijakan tersebut tidak hanya berhenti pada perubahan jam perjalanan melainkan juga berdampak kepada pemberhentian kereta api khususnya ketika kereta akan berhenti. Saya yang biasanya sepekan sekali melaju-lalang darPurwokerto ke Jakarta namun turun di Bekasi bisa dikatakan termasuk penumpang yang mengalami hal tersebut. Praktis setelah bulan April ini, maka aktivitas cinta jarak jauh itu akan dimulai keberangkatannya dari stasiun Pasar Senen dan kembali tiba turun di Pasar Senen.

Selama keberangkatan biasanya saya menggunakan kereta api ekonomi malam ekspress Progo jurusan Pasar Senen-Lempuyangan Yogyakarta. Kereta tersebut selama bertahun-tahuna berangkat dari stasiun Pasar Senen pukul 20:30 WIB. Maka pada bulan April dan seterusnya entah sampai kapan, kereta api Progo akan berangkat dari staisun Pasar Senen pukul 21:00 WIB. Hanya ada satu kereta malam yang berangkat melintas jalur selatan. Sebab kereta sisanya yakni Bengawan yang melayani trayek Pasar Senen menuju Solo Jebres terpaksa harus dipindah waktu menjadi keberangkatan siang hari yang berdekatan jamnya dengan kereta api Gaya Baru Malam dari Pasar Senen menuju Surabaya Gubeng.

Saya yakin, Progo akan menjadi sebuah kereta primadona bagi mereka yang menjalin cinta dengan jarak. Bisa jadi selama puluhan tahun para PJKA (sebutan dari Pulang Jumat Kembali Ahad) akan melepas rindu mereka dengan keluarga pada kereta Progo. Saya yang sudah menempuh perjalanan kurang lebih dua tahun dengan Progo harus terpaksa mengalah dengan keadaan. Kereta yang gerbong regulernya semakin terdesak sedikit berganti dengan gerbong ekonomi AC tersebut pasti sudah selalu habis terjual tiketnya saat H-90 pola pemesanan tiket kereta api yang sudah di launching jauh-jauh hari.

Tidak sampai disana, jadwal keberangkatan pun dari stasiun Purwokerto untuk kereta ekonomi reguler turut merasakan perubahannya. Hanya ada Gaya Baru Malam Selatan satu-satunya kereta ekonomi reguler yang tiba di Purwokerto malam hari yakni pukul 21:00 WIB. Sedangkan 3 kereta ekonomi reguler sisanya masing-masing Bengawan, Progo, dan Kutojaya Utara (Kutoarjo-Pasar Senen PP) mendapat jadwal keberangkatan dari stasiun besar Purwokerto pada jam dibawah pukul 20:00 malam. Lantas bagaimana dengan kereta Bisnis dan Eksekutif? Kereta-kereta tersebut tidak terpengaruh secara signifikan terhadap perubahan jadwal, sebab sebagian besar hanya mengalami kemunduran jam perjalanan saja.

Semoga kebijakan dari PT. Kereta Api ini bermanfaat bagi semua pihak. Tentunya saya yakin, upaya untuk melakukan perubahan dari PT. Kereta Api akan terus-menerus dilaksanakan dan ditingkatkan sebagai bagian dari continous improvement dalam platform Kaizen. Perubahan selalu bergerak menemukan posisi dan performa terbaiknya, pun dalam sebuah korporasi tua dan lama semacam Spoorweg alias PT. Kereta Api Indonesia saat ini.

Sekarang, untuk menuntaskan rindu saya dengan keluarga, maka saat berangkat saya menggunakan Kutojaya Utara keberangkatan Pasar Senen-Kutoarjo yang pagi-pagi buta harus segera meninggalkan griya di bilangan pinggiran Jakarta. Sedangkan kembali ke Jakarta menggunakan Gaya Baru Malam. Namun perubahan tersebut benar-benar mengesankan walaupun ada saja perasaan yang membuat menjadi mengesalkan. Jam keberangkatan dan perubahan waktu perjalanan serta pemberlakuan stasiun pemberhentian yang total secara bersamaan itu makin mempertegas sikap PT. Kereta Api untuk komitmen dengan waktu. Mereka menepati janji di manifes perjalanan dengan potongan waktu satu-dua jam tiba lebih cepat di stasiun tujuan.

Satu tanggapan untuk “Dampak Dari Perubahan Jadwal

Tinggalkan Balasan ke tarbola Batalkan balasan